Berbagi Perspektif: Ide Datang Dari Sesuatu yang Dekat

Source: quotefancy.com


Tentang Keidean,


Pernah bertanya tentang dari mana datangnya ide? Jika ya, sama! Saya juga pernah menanyakan hal yang sama.


Hal ini diawali ketika seorang teman bertanya tentang bagaimana menemukan ide tulisan. Lalu, saya mendapatkan pertanyaan yang kurang lebih sama ditanyakan oleh orang yang berbeda, membuat saya tergoda untuk merumuskannya.


Begitu anehnya kesadaran. Ketika tidak ada yang bertanya, kita menjalani sesuatu sebagaimana adanya. Namun, ketika ditanya, kita jadi terpaksa merumuskan. Kita jadi ikut bertanya tentang hal yang sama.


Anyway, setidaknya ada 5 hal yang bisa menjadi sumber ide tulisan. Berikut penjelasannya.


1. Ide Datang Dari Kehidupan Itu Sendiri

Pemahaman ini saya peroleh dari Mas Eka Kurniawan dalam salah satu tulisannya. Beliau menyebut bahwa ide menulis berasal dari kehidupan itu sendiri. Maksudnya, dari peristiwa yang dialami oleh penulis atau dari hal-hal yang terjadi di sekitar penulis.


Seringkali kita terlalu muluk dalam mencari ide sehingga mencarinya ke tempat yang jauh dan tak terjangkau. Padahal, ide menulis paling hebat boleh jadi berasal dari sesuatu yang dekat, yang riil terjadi di tengah kehidupan yang kita jalani.


2. Ide Datang Dari Kegelisahan

Berikutnya, ide juga bisa datang dari kegelisahan. Pemahaman ini saya peroleh dari Bang Radith dalam salah satu videonya. Kalau kita melihat karya-karya Bang Radith di awal-awal karir menulisnya, kita bisa melihat kegelisahannya adalah seputar cinta dan persahabatan, ya? Dari situ, lahirlah beberapa buku yang semuanya best-seller.


Kita juga bisa memperhatikan penulis lainnya untuk mendapatkan contoh serupa. Misalnya saja, Mbak Kalis Mardiasih yang berfokus pada isu-isu perempuan, Ayu Utami dengan trauma yang dialami oleh kedua bibinya, Pandji Pragiwaksono dengan nasionalismenya, dan sebagainya.


Intinya, kegelisahan dapat menjadi salah satu sumber ide paling berharga yang bisa kita miliki.


3. Kejernihan Pikiran dan Perasaan

Kalau yang satu ini sih saya peroleh dari pengalaman pribadi. Saya yakin kamu juga demikian. Sebab, sulit membayangkan seseorang bisa peka dengan hal-hal di sekitarnya pada saat pikiran dan perasaannya tidak jernih, bukan?


Pada saat pikiran kita jernih dan perasaan kita bersih dari muatan-muatan negatif, di situlah kita bisa lebih peka terhadap hal-hal di sekitar yang ujung-ujungnya dapat menjadi sumber ide yang brilian.


4. Mengasosiasikan Satu Hal dengan Hal Lain

Ini juga bisa menjadi sumber ide yang tidak terbatas jumlahnya. Intinya, kita mengasosiasikan atau menghubungkan satu hal dengan hal lain yang punya keterkaitan makna atau esensi. Misalnya saja, menghubungkan topik keuangan dengan freelancer, keuangan dengan kesehatan, filsafat dengan gaya hidup (sebagaimana topik tentang stoik yang naik daun belakangan ini), dan sebagainya.


Kalau mau lebih seru lagi, kita bisa menemukan makna tersirat dari suatu peristiwa lalu mengaitkannya dengan hal lain yang orang lain mungkin tidak kepikiran.


Sebagai contoh, ketika kamu melihat temanmu mendadak kaya karena menikahi gadis yang ayahnya punya banyak toko ban, misalnya. Kamu bisa membuat tulisan kalau menjadi kaya itu tidak hanya butuh kerja keras, tapi butuh akses wkwk.


Kaitkan antara peritiwa tersebut dengan pentingnya akses dalam upaya menjadi kaya. Kamu juga bisa menambahkan beberapa contoh lainnya yang berhubungan untuk membuatnya jadi satu tulisan utuh.


5. Memiliki Banyak Referensi

Terakhir, memiliki banyak referensi. Kita tidak bisa menuang dari teko yang kosong kan ya? 😀


Yap, itulah setidaknya 5 hal yang bisa menjadi sumber ide tulisan. Apakah kamu punya sumber ide lainnya yang menarik? Share di kolom komentar, ya!


A writer, I think, is someone who pays attention to the world. – Susan Sontag. 






Posting Komentar untuk "Berbagi Perspektif: Ide Datang Dari Sesuatu yang Dekat"

Seedbacklink