Hirarki dalam Percintaan

Tahukah kamu apa yang paling memilukan dari jatuh cinta? Kelas sosial. Ada kelas sosial di masyarakat dan kita tidak terbebas darinya. Mungkin kamu tidak mengakuinya, atau enggan mengakuinya. Namun, percayalah. Ada kelas sosial di masyarakat dan kita tidak terbebas darinya.

Ingin ku beri contoh? Sepertinya tidak perlu. Alangkah lebih praktis jika kamu ku beri pertanyaan. Misalnya saja, maukah kamu bersama dengan orang yang kelasnya di bawahmu? Misalnya saja, kamu perempuan terdidik lulusan S-2. Maukah kamu menikah dengan seorang anak tukang becak?

Tanpa bermaksud merendahkan profesi apa pun, mohon kamu jawab dengan jujur. Tidak ada yang akan menghakimi jawaban apa pun yang kamu berikan.

Atau baiklah. Misalnya saja, kamu seorang perempuan terdidik lulusan S-2 perguruan tinggi negeri. Maukah kamu menjalin hubungan dengan seorang barista tampan, yang kamu lihat saat minum secangkir kopi di coffee shop bersama teman-teman?

Diam-diam kamu ingin menjawab ‘ya’. Kamu ingin bilang ‘ya, aku tidak ingin menikahi anak tukang becak itu. Atau barista itu, meskipun tampan’.

Mengerikan sekali, bukan? Sekaligus menyedihkan. Sebab, kamu menemukan fakta bahwa ada kelas sosial di masyarakat, dan kamu tidak terbebas darinya.

Kamu membayangkan masyarakat yang tanpa kelas. Tanpa hirarki. Namun, menjadi sedih karena kamu sendiri bagian dari hirarki itu.

Pertanyannya, apakah hirarki semacam ini baik? Atau tidak? Sebelum menjawab, coba sekarang kita balik keadaannya.

Kamu adalah seorang perempuan lulusan S-2 perguruan tinggi. Suatu hari, saat melamar pekerjaan, kamu bertemu dengan seorang pemuda tampan yang menarik hatimu.

Namun, sebagaimana kamu duga, dia berada di kelas yang lebih tinggi darimu. Diam-diam kamu menyadari bahwa tidak mungkin dia menyukaimu. Atau, kalau pun menyukai, kemungkinan tidak akan mendekati karena kelas kehidupan yang berbeda.

Apakah hal ini adil? Apakah hal ini baik? Jawabannya mungkin tidak diperlukan lagi. Karena kamu sudah tahu dan memaklumi. Sebagaimana kamu yang kemungkinan besar tidak akan mau, menikah dengan si anak tukang becak. Atau si barista tampan.

Jadi, maukah kamu mengakui bahwa ada kelas di masyarakat? Ada hirarki bahkan dalam percintaan?

Posting Komentar untuk "Hirarki dalam Percintaan"

Seedbacklink