Perihal Pertanyaan: Lu Kok Sekarang Berubah?

Berubah pikiran itu bukan aib, tapi bukti kedewasaan dan kebijaksanaan. Kenapa? karena orang yang mau dengan rendah hati mengubah pikirannya, berarti telah berhasil menurunkan egonya. Dan hanya orang dewasalah yang mau menurunkan egonya.


Kira-kira begitulah rumusan di kepala saya tentang orang yang berubah pikiran.


Entah kenapa saya merasa perlu merumuskannya. Mungkin karena saya beberapa kali mendapatkan pertanyaan dengan redaksi kurang lebih seperti ini: 


“Lu kok sekarang berubah, sih?”

“Dulu lu gini, kok sekarang gitu?”

“Dulu lu gina, kok sekarang agni?”

Dan sebagainya, dan sebagainya.


Terus terang, saya sih biasa saja dengan pertanyaan serupa itu. Meskipun sering kali saya menerimanya lengkap dengan tatapan dan nada yang menghakimi, tapi santailah. Sudah biasa jadi berbeda dan unik 😀


Hanya saja, yang membuat saya terganggu adalah makna dibalik pertanyaan tersebut. Seolah-olah, berubah pikiran itu kesalahan, atau bahkan aib. Ini yang saya kurang setuju.


Dan beginilah uniknya pertanyaan. Ketika tidak ditanya, kita menjalani hidup biasa saja sebagaimana adanya. Namun, ketika ditanya, kita tergerak untuk merumuskan. Kita jadi ikutan mempertanyakan. Setidaknya untuk saya begitu.


Maka, inilah rumusan yang ada di kepala saya (ada dua hal):


1. Berubah pikiran itu bukan aib, tapi bukti kedewasaan dan kebijaksanaan.

Orang yang mau mengubah pikirannya, berarti mengakui kekeliruan pikirannya. Dan orang yang mengakui kekeliruannya berarti telah berhasil menurunkan egonya. Inilah mengapa saya menyebut kedewasaan.


Kemudian, orang yang berubah pikiran, itu berarti aktif mencari alternatif pemikiran-pemikiran lain. Ia tidak hidup dalam sangkar. Atau, agar lebih membumi, dia tidak hidup cuman di satu tongkrongan doang.


Karena itu, sangat besar kemungkinannya ia bertemu dengan alternatif pemikiran lain yang lebih baik. Maka, ia mengubah pikirannya. Inilah mengapa saya sebut kebijaksanaan. Orang yang terus 'mencari'.


2. Berubah pikiran itu bukan kesalahan, itu namanya bertumbuh :))

Boleh jadi orang yang bertanya dengan tendensi menghakimi itu lupa bahwa sifat kehidupan itu adalah dinamis. Kalau begitu, mau tidak mau orang pasti berubah. Pemikirannya pada 12 tahun yang lalu akan berbeda dengan pemikirannya saat ini.


Dan itu bukan kesalahan, itu namanya tumbuh.


Lagi pula, orang yang bertanya tadi itu mungkin juga tidak tahu kebenaran yang sesungguhnya. Seperti misalnya, si A tiba-tiba rambutnya gimbal. Lalu, si B merasa si A berubah karena sepanjang pengetahuannya, si B tidak begitu.


Tapi yang tidak diketahui oleh si B adalah, sejak dulu si A memang ingin gimbal. Hanya saja, baru kesampaian sekarang.


Jadi, sebenarnya, kondisi si A sekarang merupakan kondisi yang dia inginkan sejak dulu kala, tapi si B yang tidak tahu, menganggap si A telah berubah.


Kira-kira begitulah.



Posting Komentar untuk "Perihal Pertanyaan: Lu Kok Sekarang Berubah?"

Seedbacklink