Membuktikan Kebenaran Kalimat "Bukan Bahagia Lalu Bersyukur ...."

Image by rawpixel.com on Freepik

Bukan bahagia lalu bersyukur, tapi bersyukurlah maka kamu bahagia. Familiar dengan kalimat barusan? Jika ya, bagaimana menurutmu? Terdengar klise? Saya rasa jawabannya iya. Kalimat tersebut benar-benar klise dan sering ditemukan di mana-mana. Saya sampai bosan mendengarnya.


Namun, saat saya memikirkannya lagi dengan cermat dan hati-hati pada saat ini, kalimat tersebut memang benar adanya. Itulah fakta kehidupan dan kebahagiaan: Untuk bisa berbahagia, seseorang harus bersyukur terlebih dahulu. Tidak percaya? Mari kita buktikan.


Mari kita tuliskan tiga hal yang kita syukuri saat ini. Jika hal itu bisa membuat kita bahagia atau setidaknya mengubah suasana hati ini menjadi lebih baik, berarti esensi kalimat tersebut memang benar adanya: untuk bisa berbahagia, seseorang harus bersyukur terlebih dahulu.


So, izinkan saya mengawalinya lebih dulu (berikutnya kamu dan saya menantang kamu untuk benar-benar menuliskannya).


Inilah tiga hal yang saya syukuri hari ini:

1. Saya bersyukur hari ini masih bisa bernafas dengan baik tanpa kendala apa pun. Saya tidak sesak nafas dan dapat merasakan hirupan nafas panjang pada saat ini dengan sadar penuh dan sadar utuh.  Terima kasih, ya Allah (wow, bersyukur membuat saya menyebut nama Allah).


2. Saya bersyukur masih bisa membaca dan menulis, dua hal yang paling saya sukai selain bermain dan mendengarkan musik. Rasanya tenang sekali, masih bisa menemukan diri membaca buku-buku lalu larut dalam ceritanya. Dengan begitu, saya dapat keluar (walau sejenak) dari hiruk-pikuk dunia yang melelahkan dan memberatkan karena kefanaannya.


3. Saya bersyukur karena seluruh organ tubuh saya masih berfungsi dengan baik. Mata, telinga, tangan, dan kaki saya masih berfungsi dengan baik.


Saya pikir, jika saya kehilangan uang saat ini, atau pekerjaan saat ini, atau pacar saat ini, atau apa pun itu saat ini, saya masih bisa mendapatkannya lagi suatu hari nanti. Namun, jika yang hilang adalah salah satu dari organ tubuh saya yang vital, tentulah saya tidak akan dalam kondisi seperti saat ini.

-

Oke, saya baru saja menuliskan tiga hal yang membuat saya bersyukur hari ini. Terus terang, hal itu tidak serta membuat saya bahagia. Namun, saya menemukan hal lain: tenang. Dan perasaan tenang ini mirip dengan perasaan bahagia. Itu yang saya temukan.


Kalau kamu, apa yang kamu temukan? Jika yang kamu temukan adalah hal yang sama, berarti esensi dari kalimat tersebut memang benar adanya.

1 komentar untuk "Membuktikan Kebenaran Kalimat "Bukan Bahagia Lalu Bersyukur ....""

Seedbacklink