Apa yang Kita Bisa, Itu yang Kita Maksimalin


“Dari jaman nambal ban 1.500, Bapak mah udah nambal ban. Yaa bisanya ini. Apa yang kita bisa, itu yang kita maksimalin.” Kata Bapak pemilik bengkel motor dan tambal ban di suatu hari. Lalu, sambil menambal ban motor saya yang bocor, beliau melanjutkan.


“Yah, biar begini doang juga, alhamdulillah punya utang juga ke bayar. Itu, Speaker sama HP yang di atas itu, dapet kredit itu. Bapak mah prinsipnya kalau kerja itu harus keliatan hasilnya.”


Dari kejadian itu, saya jadi tersadar bahwa inspirasi itu bisa datang dari mana saja. Selama kita jeli dan mau membuka pikiran, ada banyak kisah menginspirasi yang bisa kita tuliskan. Seperti kisah saya dengan Bapak tambal ban barusan, yang mengajarkan kita untuk berfokus pada apa yang bisa kita lakukan, lalu menghasilkan pundi-pundi rupiah yang kelihatan hasilnya.


“Kelihatan hasilnya” di sini menjadi penting untuk memastikan bahwa apa yang kita hasilkan itu tidak terbuang sia-sia. Tidak untuk sesuatu yang lenyap begitu saja. Di sisi lain, hal itu juga menjadi penyemangat bagi kita untuk menghasilkan lebih banyak lagi dan lagi. Sehingga, manfaat yang bisa dirasakannya pun jadi lebih luas. Tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk yang lain.


Permasalahannya, maukah kita membuka mata dan pikiran terhadap segala hal yang terjadi di sekitar kita? Lebih dari itu, masih tersediakah waktu untuk melakukannya?


Posting Komentar untuk "Apa yang Kita Bisa, Itu yang Kita Maksimalin"

Seedbacklink