Quotes Marcus Aurelius tentang Kehidupan



“Jika siapa pun dapat membuktikan dan menunjukkan kepadaku bahwa aku berpikir dan bertindak keliru, dengan senang hati aku akan mengubahnya – karena yang kucari adalah kebenaran, yang tak seorang pun pernah tercederai olehnya. Orang yang tercederai oleh kebenaran adalah orang yang berkubang di dalam tipu daya dan ketidaktahuan.” – Marcus Aurelius, Meditations, 6.21


“Tepat ketika daging dan bahan-bahan pangan lain tersaji di hadapan kita, pikiran kita berkata, ini ikan mati, burung atau babi mati; dan juga, minuman anggur bagus ini hanyalah sari dari buah anggur, jubah berpinggiran ungu ini hanyalah bulu domba yang dicelupkan ke dalam darah kerang; atau tentang seks, bahwa itu cuma sama-sama saling menggesekkan bagian-bagian pribadi tubuh kita diikuti dengan pelepasan ketegangan – dengan cara yang sama persepsi kita menangkap kejadian-kejadiaan aktual dan menyerapnya, supaya kita melihatnya sebagaimana apa adanya.” Marcus Aurelius, Meditations, 6.13


“Dirimu tercipta dalam tiga bagian – tubuh, napas, pikiran. Dari ketiga ini, dua yang pertama adalah milikmu sepanjang kamu merawatnya. Hanya yang ketigalah yang benar-benar milikmu.” – Marcus Aurelius, Meditations, 12.3


"Perampok, pencabul, pembunuh, dan para tiran - kumpulkanlah untuk kamu periksa apa yang disebut kenikmatan-kenikmatan itu!" - Marcus Aurelius, Meditations, 6.34


“Inilah ciri-ciri jiwa yang rasional: sadar-diri, periksa-diri, dan menentukan nasib sendiri. Jiwa ini menuai panennya sendiri…. Ia sukses dalam tujuannya sendiri..” – Marcus Aurelius, Meditations, 11.1-2


“Begitu kamu bangun di pagi hari, katakan pada diri sendiri: Aku akan berjumpa orang-orang usil, tak tahu diri, egomaniak, para pendusta, para pencemburu, dan para perajuk. Mereka semua mengidap gangguan itu karena tidak dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk. Karena aku sudah memahami keindahan dari kebaikan dan keburukan dari kejahatan, aku tahu semua ulah itu masih bersaudara dekat sekali denganku… dan tak ada yang bisa membahayakan diriku, atau melibatkanku dalam keburukan – dan aku pun bisa marah pada para kerabatku itu atau membenci mereka. Karena kita semua ada untuk bekerja sama. Marcus Aurelius, Meditations, 2.1


“Mengejar-ngejar apa yang tidak dapat dilakukan adalah kegilaan. Namun, orang rendah macam ini tak lagi mampu melakukan hal lainnya.” Marcus Aurelius, Meditations, 5.17


“Orang-orang mencari tempat rehat di pedesaan, di pinggir laut, atau di pegunungan. Kamu sudah terbiasa mengidamkan hal yang sama. Namun, ini benar-benar sifat orang rendah, ketika memungkinkan, kapan saja, carilah rehat di dalam dirimu. Sebab tidak di mana pun kamu bisa mendapatkan rehat yang lebih damai dan lebih tenang dibandingkan dalam jiwamu sendiri – terutama bila diteliti lebih dekat jiwa itu penuh dengan kelegaan, yang menurutku tepatnya adalah keteraturan. Hadiahi sering-sering dirimu dengan rehat ini dan segarlah kembali.” Marcus Aurelius, Meditations, 4.3.1


“Jika kamu hidup tiga ribu tahun atau bahkan selama tiada berhingga waktu berkali lipat itu, ingat-ingatlah bahwa tak seorang pun bisa kehilangan hidup selain hidup yang dia jalani, dan tak seorang pun pernah menjalani hidup selain hidup yang disia-siakannya. Masa hidup terpanjang dan terpendek, kalau begitu, menjadi serupa saja, karena momen saat ini berlangsung sama bagi semua dan hanya itulah yang dimiliki oleh setiap orang. Tak seorang pun bisa kehilangan masa lalu atau masa depan, karena bagaimana seseorang bisa kehilangan apa yang bukan miliknya?” – Marcus Aurelius, Meditations, 2.14


“Kamu tidak semestinya memberi kuasa kepada situasi untuk membangkitkan amarah, karena situasi sama sekali tak peduli.” Marcus Aurelius, Meditations, 7.38


“Terapkan pikiran ini sewaktu kamu merasakan datangnya amarah – mengamuk itu tidak jantan. Sebagai gantinya, kelembutan dan kesantunan lebih manusiawi, dan karena itu lebih jantan. Seorang lelaki sejati tak menyerah pada amarah dan ketidakpuasan, dan orang semacam itu memiliki kekuatan, keberanian, dan ketahanan – tidak seperti si pemarah dan si tukang mengeluh. Makin dekat seseorang pada pikiran yang tenang, makin dekat dia pada kekuatan.” – Marcus Aurelius, Meditations, 11.18.5b


"Di setiap pagi saat dirimu berjuang untuk bangun, ingat-ingatlah ini - aku sedang bangkit menuju tugasku sebagai seorang manusia. Mengapa pula aku kesal karena akan melakukan sesuatu yang menjadi tujuan diciptakannya diriku, karena alasan aku diturunkan ke dunia ini? Atau apakah aku memang diciptakan untuk begini, bergelung di bawah selimut dan tetap hangat? Sungguh menyenangkan. Apakah kalau begitu kamu diciptakan untuk kenikmatan? Singkatnya, untuk dimanjakan atau untuk berupaya?" - Marcus Aurelius, Meditations, 5.1




Posting Komentar untuk "Quotes Marcus Aurelius tentang Kehidupan"

Seedbacklink